[Dimulai dengan bab ini, penulis hendak menerangkan lebih lanjut tentang
pengertian tauhid dan syahadat “La Ilaha Illallah”, dengan menyebutkan hal-hal
yang bertentangan dengannya, yaitu : syirik dan macam-macamnya, baik yang akbar
maupun yang ashghor, karena dengan mengenal syirik sebagai lawan tauhid akan
jelas sekali pengertian yang sebenarnya dari tauhid dan syahadat “La Ilah
Illah”.]
Firman Allah Subhanahu wata’ala
:
]قل أفرأيتم
ما تدعون من دون الله إن أرادني الله بضر هل هن كاشفات ضره أو أرادني برحمة هل هن
ممسكات رحمته قل حسبي الله عليه يتوكل المتوكلون[
“Katakanlah (hai Muhammad kepada
orang-orang musyrik) : terangkanlah kepadaku tentang apa yang kamu seru selain
Allah, jika Allah hendak mendatangkan kemudharotan kepadaku, apakah
berhala-berhala itu dapat menghilangkan kemudharotan itu ?, atau jika Allah
menghendaki untuk melimpahkan suatu rahmat kepadaku apakah mereka mampu menahan
rahmatNya ?, katakanlah : cukuplah Allah bagiku, hanya kepadaNyalah orang orang
yang berserah diri bertawakkal.” (QS. Az zumar, 38)
Imron bin Husain Radhiallahu’anhu
menuturkan bahwa Rasulullah Shallallahu’alaihi wasallam melihat seorang
laki-laki memakai gelang yang terbuat dari kuningan, kemudian beliau bertanya
:
"ما هذه ؟، قال : من الواهنة، فقال :
انزعها فإنها لا تزيدك إلا وهنا، فإنك لو مت وهي عليك ما أفلحت أبدا
"
“Apakah itu ?”, orang laki-laki
itu menjawab : “Gelang penangkal penyakit”, lalu Nabi bersabda : “Lepaskan
gelang itu, karena sesungguhnya ia tidak akan menambah kecuali kelemahan pada
dirimu, dan jika kamu mati sedangkan gelang ini masih ada pada tubuhmu maka kamu
tidak akan beruntung selama lamanya.” (HR. Ahmad dengan sanad yang bisa
diterima)
Diriwayatkan oleh Imam Ahmad pula
dari Uqbah bin Amir, dalam hadits yang marfu’, Rasulullah Shallallahu’alaihi
wasallam bersabda :
"من تعلق تميمة فلا أتم الله له، ومن تعلق
ودعة فلا ودع الله له"، وفي رواية :" من تعلق تميمة فقد أشرك".
“Barang siapa yang menggantungkan
tamimah maka Allah tidak akan mengabulkan
keinginannya, dan barang siapa yang menggantungkan Wada’ah maka Allah tidak akan memberikan
ketenangan kepadanya”, dan dalam riwayat yang lain Rasul bersabda : “Barang
siapa yang menggantungkan tamimah maka ia telah berbuat kemusyrikan”.
[Tamimah : sesuatu yang dikalungkan di leher anak anak
sebagai penangkal atau pengusir penyakit, pengaruh jahat yang disebabkan oleh
rasa dengki seseorang, dan lain sebagainya.]
Wada’ah : sesuatu yang diambil dari laut, menyerupai rumah
kerang, menurut anggapan orang orang jahiliyah dapat digunakan sebagai penangkal
penyakit. Termasuk dalam pengertian ini adalah jimat]
Ibnu Abi Hatim meriwayatkan dari
Hudzaifah bahwa ia melihat seorang laki-laki yang ditangannya ada benang untuk
mengobati sakit panas, maka dia putuskan benang itu seraya membaca firman Allah
Subhanahu wata’ala :
]وما يؤمن
أكثرهم بالله إلا وهم مشركون[
“Dan sebagian besar dari mereka
tidak beriman kepada Allah, melainkan dalam keadaan mempersekutukan Allah
(dengan sesembahan sesembahan lain). (QS. Yusuf, 106).
Kandungan bab ini
:
-
Larangan keras memakai gelang, benang dan sejenisnya untuk tujuan-tujuan seperti tersebut diatas.
-
Dikatakan bahwa sahabat Nabi tadi apabila mati sedangkan gelang (atau sejenisnya) itu masih melekat pada tubuhnya, maka ia tidak akan beruntung selamanya, ini menunjukkan kebenaran pernyataan para sahabat bahwa syirik kecil itu lebih berat dari pada dosa besar.
-
Syirik tidak dapat dimaafkan dengan alasan tidak mengerti.
-
Gelang, benang dan sejenisnya tidak berguna untuk menangkal atau mengusir suatu penyakit, bahkan ia bisa mendatangkan bahaya, seperti sabda Nabi Muhammad Shallallahu’alaihi wasallam : “… karena dia hanya akan menambah kelemahan pada dirimu”.
-
Wajib mengingkari orang-orang yang melakukan perbuatan di atas.
-
Penjelasan bahwa orang yang menggantungkan sesuatu dengan tujuan di atas, maka Allah akan menjadikan orang tersebut memiliki ketergantungan pada barang tersebut.
-
Penjelasan bahwa orang yang menggantungkan tamimah telah melakukan perbuatan syirik.
-
Mengikatkan benang pada tubuh untuk mengobati penyakit panas adalah bagian dari syirik.
-
Pembacaan ayat di atas oleh Hudzaifah menunjukkan bahwa para sahabat menggunakan ayat-ayat yang berkaitan dengan syirik akbar sebagai dalil untuk syirik ashghor, sebagaimana penjelasan yang disebutkan oleh Ibnu Abbas dalam salah satu ayat yang ada dalam surat Al Baqarah.
-
Menggantungkan Wada’ah untuk mengusir atau menangkal penyakit, termasuk syirik.
-
Orang yang menggantungkan tamimah didoakan : “semoga Allah tidak akan mengabulkan keinginannya” dan orang yang menggantungkan wada'ah didoakan : “semoga Allah tidak memberikan ketenangan pada dirinya.”
Tidak ada komentar:
Posting Komentar